Bisnis di InternetFree Web Hosting with Website Builder

Sabtu, 15 November 2008

Spirit Sukses - Tiga Ibu Muda dengan Ide Simple-nya

Salah seorang motivator menulis definisi sukses dalam bukunya sebagai sebuah perjalanan (success is a journey). Perjalanan sukses seseorang akan berarti jika ia melakukan yang terbaik apa pun yang ada dalam pekerjaannya.
Bagaimana jika pengertian sukses tersebut bisa diterapkan dalam berbisnis?. Semoga saja cerita sukses tiga Ibu muda bernama Dinar Esfandiary (34), Rani Silmy (34) dan Ira Karmawan (35) dalam merintis dan menjalankan bisnis patungan mereka bernama Simply Idea (SI) bisa jadi salah satu inspirasi pebisnis.
Awal bisnis tiga ibu muda ini terbilang unik. Perkenalan ketiganya terjadi di lingkungan sekolah taman kanak-kanak. Eit, bukan berarti mereka berasal dari satu sekolahan lho, melainkan putra putri mereka tengah belajar di sekolah yang sama. Ceritanya, mereka yang sehari-hari beraktivitas mengantar dan menunggui putra putri bersekolah ini semakin akrab dengan pertemuan-pertemuan yang terjadi. Merasa cocok, keakraban ketiganya berlanjut dengan keinginan untuk mendirikan sebuah bisnis.
Ide bisnis mereka pada awalnya juga tak jauh dari dunia sehari-hari yang berhubungan dengan anak. Bisnis bedding dipilih, dengan produk seprai, bed cover dan lainnya pelengkap tempat tidur anak. Ciri khas produk yang ditawarkan adalah aplikasi dan bordir berbahan baku katun.

Dengan modal awal Rp5 juta, lika liku perjalanan bisnis pun di mulai. Namun menjalankan bisnis memang tak semulus yang dibayangkan. Sebagai pemula tentunya banyak sekali kekurangan yang dirasakan. Diantaranya mereka belum memiliki sumber daya memadai, seperti mesin jahit, dan juga penjahit yang pas, mereka pun tak kehilangan akal. Kawasan Mayestik ketika itu jadi tujuan mereka mencari tempat jahitan. Tak sengaja, mereka akhirnya bertemu dengan penjahit dan tukang bordir yang tengah mencari pekerjaan. Beruntung, hasil kerja penjahit sesuai dengan yang mereka inginkan. 
Tidak mau tanggung-tanggung, ketiganya tak segan mulai memasarkan produk dengan sistem door to door. Target awalnya adalah orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman. Mereka tetap bersemangat jika pun produk belum diminati di satu tempat, produk tetap dijajakan di tempat yang lain. “Kami bawa dua boks, diturunin, lalu menunggu mereka (pelanggan,- Red) memilih produk. Kalau tidak sreg Kami jalan lagi ke teman yang lain. Pokoknya benar-benar penjual keliling,” ujar Dinar. Setelah dievaluasi, ternyata produk SI digemari oleh banyak teman dan kerabat. 
Tak puas hanya dengan hasil tersebut, ketiganya semakin tertantang untuk lebih mengembangkan SI. Modal patungan kembali dikumpulkan untuk tujuan tersebut, berjumlah Rp50 juta. Modal tersebut habis digunakan untuk mengisi workshop, membeli mesin jahit dan mesin obras, membeli kain serta merekrut pegawai.
Berjalan dalam hitungan bulan, ketiganya kemudian berambisi menjual produk di departement store. Bukan perkara gampang memang. Tanpa pengetahuan sama sekali untuk memasok produk ke tempat tersebut, mereka pun mencoba mencari tahu ke sebuah departemen store ternama. Dari pertemuan dengan buyer, diketahui masih banyak yang harus dibenahi agar produk SI bisa dipajang di tempat tersebut. Contohnya kemasan, label, dan washing instruction. 
Setelah diberi tenggang waktu satu bulan, mereka pun kembali mempresentasikan produknya. Kali ini produk dikemas lebih eksklusif dengan plastik lebih tebal, diberi kancing dan logo brand. Selangkah lebih maju, produk SI akhirnya bisa dijajakan pada masa-masa big sale di departement store tersebut. Jika tiga kali big sale ternyata produk diminati konsumen, baru lah produk diberi tempat untuk dijajakan setiap hari di tempat perbelanjaan tersebut. Itu pun diberi masa percobaan selama satu tahun. Jika mencapai target dilanjutkan, jika tidak, berhenti. 
Tapi tentu saja jika hanya mengandalkan penjualan selama masa big sale terlalu banyak waktu terbuang percuma. “Workshop kosong bisa-bisa karyawan tidak gajian,” pikir mereka ketika itu. Akhirnya ketiganya memutuskan untuk mengikuti berbagai bazaar pada masa-masa lowong tersebut. Setahun menjalani berbagai bazaar, ternyata hasilnya memuaskan. SI telah memiliki 2 outlet di dua mall besar di Jakarta, dibantu 6 karyawan.

Survive dengan Kualitas, Inovasi dan Servis

Tiga tahun sudah tiga ibu-ibu muda ini menjalankan bisnis SI. Mereka pun mengakui bisnis tidak selalu berada di atas. “Jatuh bangun juga. Omset naik turun, ada musimnya. Misalnya lebaran dan liburan biasanya tinggi,” ujar Dinar. 
Kendati demikian mereka tetap optimistis bisa exist dan memperoleh hasil yang memuaskan. Kunci untuk mencapai keinginan tersebut, menurut mereka ada tiga hal yang harus selalu dijalankan dengan baik. Tiga hal tersebut adalah kualitas, inovasi dan servis.
Saat ini, selain membuat produk beddings, SI juga merambah party goody bags, dekorasi dan perlengkapan lengkap kamar bayi termasuk furniture. Mereka mengaku harus banyak melakukan inovasi mengingat banyak produk lain yang belakangan meniru produk SI. Sementara dalam hal servis, mereka tidak segan-segan untuk mengganti barang yang rusak dari laporan pelanggan meskipun terkadang disebabkan kelalaian pelanggan sendiri. Tau cara lainnya, mengirimkan kartu ucapan dan small gift bagi buah hati pelanggan.
Ketiganya tak hanya sukses dalam bisnis. Meski berbisnis mereka mengaku dapat mencurahkan cukup perhatian mereka kepada keluarga. Dan tampaknya mereka semakin menikmati dunia bisnis yang memberikan kebebasan waktu. 
Sekadar diketahui, ketiga ibu muda ini pernah menjalani dunia karier. Dinar memutuskan berhenti setelah menikah. Sementara Rani dan Ira yang berprofesi sebagai dokter gigi memutuskan berhenti ketika mereka melihat anak-anak memerlukan lebih banyak waktu dan perhatiannya. (SH)

Selengkapnya disini...

Selasa, 11 November 2008

Spirit Religi

LEMBUTKAN HATIMU DENGAN MENGINGAT KEMATIAN

Saudaraku yang mengharapkan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala, Sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah sebuah perjalanan panjang menuju negeri keabadian. Semoga kita digolongkan ke dalam orang-orang yang sadar dan mengerti harus bagaimana menjalani hidup ini agar terhindar dari kehidupan yang sia-sia dan tanpa makna.

Perjalanan ke sebuah negeri yang tiada akhirnya. Ingatlah wahai saudaraku perbekalan yang terbaik adalah ketakwaan kita (watazawwadu fainna khoirozzaadittaqwa) QS. 2:198. Yakni dengan amal shaleh yang ikhlas dan mutaaba’ah (sesuai sunnah Rasulullah u) yang menyertaimu ketika meninggalkan dunia ini untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kematian yang pasti.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati….” (QS. Al-Imran :185)
Memang wahai saudaraku. Perjalanan ini adalah menuju akhirat. Suatu perjalanan yang kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar berakhir pada kenikmatan surga. Bukan neraka. Karena keagungan perjalanan menuju hari akhir inilah Rasulullah bersabda: “Seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Mutaffaqun ‘alaih)

maksudnya, jika kita mengetahui hakekat ajal yang akan menjemput kita dan kedahsyatan alam kubur, kegelapan hari kiamat dan segala kesedihannya, shirot (titian) dan segala rintangannya, surga dengan segala kenikmatannya, niscaya akan memberikan motivasi kepada kita untuk mengadakan perubahan. Berubah dari kefasikan dan kekafiran menjadi keimanan, dari kemunafikan menjadi istiqamah, dari keraguan menjadi keyakinan, dari kesombongan menjadi ketawadhu’an, dari rakus menjadi rasa syukur dan sederhana, dari pemarah dan pendendam menjadi kasih sayang dan memaafkan, dari kelicikan dan kesewenangan menjadi kejujuran dan keadilan, dari kedustaan menjadi kebenaran. Jadi, perubahan diri dari sifat dan watak syaithoni dan hewani, menjadi insan Islami harus segera di mulai.

Akan tetapi kita sering lupa atau berpura-pura lupa dengan perjalanan panjang tersebut, bahkan malah memilih dunia dengan segala perangkatnya, kemewahan, kecantikan, kekayaan, kedudukan yang semua nilainya disisi Allah SWT, tidak lebih dari sehelai sayap nyamuk! Wahai yang tertipu oleh dunia…..! Wahai yang sedang berpaling dari Allah SWT…! Wahai yang sedang lengah dari ketaatan kepada Rabb-nya…! Wahai yang nafsunya selalu menolak nasehat!! Wahai yang selalu berangan-angan panjang!!! Tidakkah engkau mengetahui bahwa kamu akan segera meninggalkan duniamu dan duniamu pula akan meninggalkanmu? Mana rumahmu yang megah? Mana pakaianmu yang indah? Mana aroma wewangianmu? Mana para pembantu dan familimu? Mana wajahmu yang cantik dan tampan? Mana kulitmu yang halus? Mana….?! Mana….?! Saat itu ulat dan cacing mengoyak-ngoyak dan mencerai-beraikan seluruh tubuhmu ….?! Bersegeralah bersimpuh di hadapan Rabbul Jalil, Allah SWT. Lepaskan selimut kesombongan yang menghalangi dari rahmat dan maghfirah-Nya. Kuberikan khabar gembira bagi yang berdosa, lalai dan berlebih-lebihan, agar segera berhenti dari perbuatan kemaksiatannya itu.
Saudaraku yang tercinta, siapakah diantara kita yang tak berdosa, siapa diantara kita yang tidak bersalah kepada Tuhannya? Sama sekali tidak ada, seharipun kita tidak bisa seperti malaikat yang selalu taat dan tidak berbuat maksiat sedikitpun.

Datangilah masjid dan beribadahlah di dalamnya, tegakkanlah shalat lima waktu, puasalah di bulan Ramadhan, tunaikan haji jika engkau telah mampu, zakatilah harta dan jiwamu, bimbinglah anak-anakmu dengan Al-Islam, jauhkan dirimu dan keluargamu dari bacaan/majalah/tabloid porno. Insyafilah semua dosa-dosa, serta ingatlah …. Pintu taubat masih terbuka lebar untukmu, rahmat dan maghfirah Allah SWT sangatlah luas, lebih luas dari lautan dosa. Ketahuilah bahwa Allah SWT sangat senang dengan taubatmu. Ingatlah firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan hatinya.”
Rasulullah menyampaikan satu nasehat yang mana satu nasehat ini cukup untuk menasehati setiap manusia:“Cukuplah dengan adanya kematian sebagai penasehat (bagi kita).”
Saudaraku…., renungkanlah baik-baik risalah ini dengan pena kerinduan dan tinta air mata. Kembalilah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya u dengan manhaj (cara) yang benar. Kerjakanlah apa yang telah diperintahkan-Nya dan sekuat-kuatnya untuk menjauhi larangan-Nya. Berusahalah untuk memelihara ketundukan, tawadhu’ dan syukur atas nikmat-Nya yang akan mengajakmu menuju pintu ketenangan dan kebahagiaan. Berhiaslah dengan amal shaleh dan keindahan akhlaqul karimah. Semuanya akan mempertanggungjawabkan amalannya sendiri-sendiri, maka beramal-lah! Allah SWT berfirman: “Maka barangsiapa beramal seberat biji sawi dari kebaikan, niscaya akan melihat ganjarannya. Dan barangsiapa beramal seberat biji sawi dari kemaksiatan, niscaya akan melihat siksanya.” (Az-Zalzalah: 7-8) Wallahu a’lam. Abu Khudzaifah, Abi em. FW

Renungan
Kuningan, 1999… Dahulu, aku adalah seorang pemuda yang senang dengan dosa dan kemaksiatan, tak kulewatkan malam panjang kecuali ditemani minuman dan permainan syetan. Akan tetapi aku baru sadar ketika Allah memperlihatkanku dengan pemandangan mengerikan yang membuat mata ini menangisi akan semua kebodohan, kemaksiatan yang pernah aku lakukan. Salah seorang temanku menghadap Allah, setelah puas dengan kemaksiatan. Sebagai kawan ingin rasanya aku memberikan penghormatan terakhir kepadanya dengan mengiringinya sampai kepemakaman. Suasana hening disertai suara isak tangis keluarga mengiringinya tatkala temanku diletakkan ke dalam liang lahad yang hanya sebatas ukuran tubuhnya sebagai tempat peristirahatannya. Aku dan salah seorang laki-laki dari keluarganya ikut turun ke dalamnya untuk membantu meletakkannya.
Butir demi butir tanah mulai menutupi jasadnya hingga selesai upacara pemakaman, langkah demi langkahpun mulai meninggalkannya seorang diri. Seorang lelaki yang ikut bersamaku menurunkan jenazah terlihat gusar dan bingung. Setelah kutanya apa yang terjadi?, dia menjawab: “Kunci mobilku terjatuh!!”. Kami dan beberapa temanpun menyusuri pemakaman yang dia lalui dan kamipun tidak mendapatkannya. Setelah diingat-ingat dia sangat yakin bahwa kuncinya terjatuh di liang lahad. Karena tak ada jalan lain, setelah dibicarakan dengan yang lainnya akhirnya disepakati untuk menggali kembali kuburan. Akupun ikut pula menggali kuburan dan disaksikan hanya oleh beberapa orang. [Setelah ditemukan kuncinya] rasa heran dan penasaran mulai menghinggapi hati, karena tercium bau busuk yang sangat menjijikkan. Bagaikan petir yang menghantam dadaku ketika aku melihat sang mayat hitam legam bagaikan terbakar api yang sangat panas. Dan yang lebih mengherankan kain kafan yang dikenakannya masih tetap dalam keadaan putih bersih, hanya sedikit tersimbah darah!!? Aku merasakan jasadku tak bertulang, dan rasa takut yang sangat mulai merambat ke sekujur tubuh yang mana belum pernah aku mengalaminya tatkala berhadapan lawan sehebat apapun!!! Melihat hal yang demikian kamipun cepat-cepat menutup kembali kuburan.
“Alhamdulillah, terima kasih yaa Allah yang telah menyadarkanku melalui pandanganku.” Disela-sela do’anya setelah shalat maghrib diiringi air mata kebahagiaan dan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. (ASD)

Selengkapnya disini...
Template by : kendhin x-template.blogspot.com